; kesaksian serdadu-serdadu
perempuan itu memasukimu. serupa demam, dia mengeroyokmu pelan-pelan. kau menggigil, tak kuasa melawan. serupa sihir, dia mengikatmu di ujung jemari kakinya. Kau salah -telah- menyerahkan hidupmu dengan serta merta.
kau yang mengundangnya. merindunya serupa candu. menikmati cacinya serupa mawar. kau lupa, cara mengawali hari dengan canda. taukah kau? baginya, hidup tak lebih dari sekadar perjalanan.
sekarang seperti musim yang licin. bayangannya menghinggapi banyak hati. meninggalkan ‘bisa’ tanpa sengaja. mungkin cara yang paling tepat untuk mengatakannya adalah, banyak orang tersihir oleh kemauan mereka sendiri. bersalahkah dia? yang tak menutup kotak sihirnya?
sekarang siapkan persembunyianmu segera. tempat untukmu menikmati luka. saat perempuan itu tak lagi sempat tinggal lebih lama. Oh, hatinya yang licin, membuat cintamu tak kenal musim.
sekarang engkau kusyuk berharap perempuan itu membisikkan kata cinta di telingamu. bahkan kau tak mau mengakui bahwa kau sedih menerima kenyataan; bahwa tak hanya dirimu saja yang menjadi miliknya. bahwa tak hanya kamu seorang yang bersiap menemani malam-malam sunyinya. bahwa tak hanya dirimu saja yang mengisi ruang kecil dalam hatinya.
serupa candu dia membakarmu atas permintaan yang kau bisikkan pada malam-malam wingit itu. serupa candu, pelan tapi pasti, cinta yang kau yakini itu akan cepat-cepat menghabisimu. ya, ya, serupa candu kau merindukannya sepanjang harimu.
kau memahaminya seluruh. kenyataan bahwa tak hanya kau saja yang menangis saat dia tak bersamamu. juga kenyataan tak hanya kau seorang yang akan terbunuh cepat saat dia berangkat melanjutkan perjalanan berikutnya.
ya, kau salah meyakininya sebagai hati yang kudus. sekarang, kau akan menunggu waktu yang sudah pasti; kenyataan bahwa dia akan selalu pergi. kenyataan bahwa dia akan memasuki ruang sunyi yang baru. sekarang, dialah yang telah mencengkrammu. tak sempat, kau tak lagi sempat menghindarinya.
kesaksian bahwa banyak orang merasa istimewa bersamanya, itu sudah pasti benar. tapi bahwa tak ada satupun yang berarti, itu lebih dari sekedar kebenaran. perempuan itu; tak seharusnya membunuhmu!
(catatan kecil tahun itu)
asalnama
April 12, 2008 at 3:18 am
Tahun kapan?
yos
April 13, 2008 at 5:06 am
dalam uap candu yang membuhul..
ku tlah mati sebelum terbunuh
entahlah..
herlinatiens
April 13, 2008 at 5:44 am
kalau kau mati, lantas kemana puisi?
astri
April 14, 2008 at 4:25 am
entahlah!
raincho
November 20, 2014 at 11:23 pm
maaf,dimana saya bisa mendownload film koella?saya jatuh cinta dengan ceritanya dan ingin menonton filmnya